The Chaser (Part 5)

The Chaser

 

Intro | 1 | 2 | 3 | 4 | 5

Title : The Chaser

Author : Kim Hyejin

Main Cast :

  • Park Jiyeon (T-Ara)
  • Kim Myungsoo (Infinite’s L)
  • Bae Suzy (Miss A)
  • Lee Byunghun (Teen Top’s L.Joe)
  • Lee Chunji (Teen Top’s Chunji)

Other Cast : You can find it by yourself

Genre : Action, Technology, litle bit romance

Lenght : Chaptered

Rating : PG-13

Amazing Poster by  Kak Ica @HSG

Note : FF ini terinspirasi dari Drama Korea Ghost, jadi mohon maklum kalau ada kesamaan cerita. Mian juga kalau ada typo ataupun bahasa yang kurang jelas, karena aku masih penulis amatir.


 

 

Well, I’m Back 😀

Lagi-lagi aku ngepostnya lama banget, aku nyadar kok. And i’m so sorry for that ._.v . Yah, sekali lagi mohon dimaklumin. Selain lagi sibuk kegiatan-kegiatan di ‘sekolah baru’, aku juga sempet kena writer’s block. Aku juga maklum kok kalau kalian mulai bosen baca ceritanya, jadi aku minta maaf banget kalau makin kesini ceritanya makin gak memuaskan. Aku udah berusaha sebisaku buat nyelesain cerita ini secepetnya. Dan ini semua demi kalian yang masih setia baca ff gaje ini #cieee. XD

Kalau kalian nemu nama yang ‘agak’ aneh dan dibold di FF ini (bisa jadi semacam nama virus, program, situs, atau apapun itu) itu cuma fiksi. Murni karangan author. Mulai dari nama sampe kegunaannya. Jadi sekali lagi mohon maklum kalau agak aneh atau gak mungkin bisa dibikin sama manusia :). Dan jangan coba nyari di mbah gugel. Gak bakal ketemu. 😀 Tapi kalau ‘kata-kata anehnya’ aku italic, berarti istilah itu beneran ada dalam ‘ilmu kekomputeran’ XD . Monggo dicari di gugel.

Last, please komen. Aku butuh banget kritik dan saran kalian. So, feel free to criticize me. Pasti aku terima ^.^ Udah deh, segitu aja. Jangan lupa untuk komen guys, and happy reading 😀

 

Previous Chapter

“Let’s see, bukti apa yang dia punya.”

“Laporan keuangan ChaeWon Tech Corporation … ChaeWon Tech Corporation … ChaeWon Tech …” Mata Byunghun terbuka lebar. Hilang sudah kantuk yang Ia rasakan. Dia ingat benar perusahaan ini. Nama ChaeWon Tech sudah tak asing lagi di kupingnya. “Perusahaan ini … bukankah Kim Min Chul pernah diberitakan terlibat dalam kasus penggelapan pajak perusahaan ini ? Dan bukankah ChaeWon sudah ditutup 2 tahun yang lalu ?”

“Bahkan sampai detik ini kita belum mendapatkan sedikitpun petunjuk kecuali flashdisk ini. Jadi, lebih baik kita menyelidiki kasus penggelapan dana ini sambil menunggu kelanjutan kasus kematian Kim Min Chul.”

“Letnan Kim, sistem perusahaan Yundagu diserang ! Anda harus datang kesini sekarang. Suasananya sangat riuh. Para karyawan panik karena komputer mereka tiba-tiba mati dan tidak bisa dinyalakan lagi.”

Mulai terdengar bisikan-bisikan dari seluruh penjuru ruangan, sebagian bertanya apa yang sedang terjadi, sebagian mulai membuat spekulasi.Namun sebagian orang hanya mampu tercenung diam. Orang-orang yang diam pastilah orang yang mengetahui yang sebenarnya terjadi pada ruang operasional. Orang yang mengetahui mengapa lampu-lampu yang mati tiba-tiba menyala dengan sinar temaram. Orang yang mengerti arti kerlap-kerlip cahaya bintang dan sebuah lambang yang tiba-tiba muncul di kedua monitor komputer induk. Orang-orang yang mengenal Pegasus.

***

“Cari dari mana worm-worm itu berasal.” Perintah Myungsoo dengan mata berkilat marah. “Juga virus Pegs !”

 

“Ye ?” Daehyun menoleh ke arah Myungsoo cepat. Wajahnya terlihat bingung.

 

“Aku butuh IP ! Cepat cari siapa yang mengirim worm dan virus itu !”

***

 

Myungsoo berjalan menuruni tangga dengan langkah perlahan. Di sebelahnya, Chunji juga berjalan pelan, namun wajahnya tertunduk.

 

Setelah kejadian barusan, Myungsoo, Chunji, dan beberapa ahli komputer yang berada di ruang operasional melakukan reboot (restart) di kedua komputer induk yang berada di ruang operasional, juga beberapa komputer karyawan yang berada tak jauh dari sana. Hanya berjaga-jaga kalau saja masih ada virus, worm, atau hal-hal asing lain di dalam komputer-komputer itu.

 

Tapi nihil. Mereka tidak menemukan apapun disana. Komputer-komputer itu berjalan normal seakan tidak ada 3 worm yang baru saja akan menghancurkan sistem Yundagu.

 

Tidak ada masalah yang mereka temui kecuali mereka membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk memulai seluruh sistem yang ada dari awal, sementara waktu mereka hanya 15 menit sebelum situs mereka dibuka. Namun itu bukan masalah besar. Oh ayolah, hal apa yang lebih buruk daripada kehilangan seluruh data perusahaan ?

 

Dan akibat lain dari kejadian tadi adalah semua lift yang berada di gedung ini tidak bisa menyala. Matinya listrik di seluruh gedung secara mendadak membuat lift rusak sehingga dibutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk membetulkannya.

 

Jadi disini lah mereka sekarang. Bersama menuruni tangga darurat dari lantai 9 sampai lantai dasar. Bukan pekerjaan ringan, karena ternyata menuruni tangga cukup menguras keringat dua namja tampan itu.

 

Myungsoo melirik Chunji yang terlihat ngos-ngosan (?), lalu tersenyum meledek. “Kau lemah sekali. Berolahraga lah. Polisi macam apa kau ini ?” Chunji yang mendengarnya hanya bisa menggerutu tak jelas.

 

Saat sampai di lantai dasar, barulah Chunji bisa menghela napas lega. Namja itu mengedarkan pandangannya dan melihat lobby penuh dengan orang yang berlalu-lalang. Sangat ramai.

 

“Mereka memanfaatkan waktu bebas dengan baik.” Cibir Chunji saat melihat kantin perusahaan penuh dengan karyawan yang sedang menikmati ‘istirahat dadakan’ mereka.

 

“Bukannya khawatir dengan perusahaan yang hampir kehilangan seluruh berkas penting, mereka malah asik meminum americano sambil mengobrol santai. Harusnya mereka peduli sedikit pada perusahaan ini. Tidak tahukah mereka, kalau sistem Yundagu berhasil dihack, mereka bisa saja kehilangan pekerjaan mereka ? Apa jadinya kalau …” Ceramah panjang Chunji terpotong saat tiba-tiba ..

 

Brukk

 

Myungsoo bertabrakan dengan seseorang di depan pintu kantin. Orang yang menabrak Myungsoo itu terjatuh dan mengeluarkan rintihan pelan. Dari suaranya, Myungsoo menduga kalau dia seorang wanita. Myungsoo mengulurkan tangannya dan membantu gadis itu untuk berdiri.

 

Sesaat, Myungsoo menatap sosok di depannya. Dan seketika mata Myungsoo menyipit. Ada yang aneh dengan orang ini. Penampilannya sedikit … berbeda. Pakaian serba hitam lengkap dengan jaket tebal, topi, serta kacamata hitam dan masker yang hampir menutupi seluruh wajah kecilnya. Dan tas laptop yang tersampir di bahunya, gadis ini sungguh mencurigakan !

 

Merasa diperhatikan oleh Myungsoo, gadis itu segera menunduk. “Joesunghamnida,” lirihnya pelan lalu cepat-cepat beranjak.

 

“Hey, tunggu.” Myungsoo hendak menahannya, namun Ia terlambat. Orang itu telah berlari keluar dari perusahaan. “Mwoya ?” Cepat-cepat Myungsoo mengejarnya.

 

“Hei, mau kemana kau ? Kim Myungsoo !” Myungsoo mendengar teriakan Chunji yang memanggilnya namun dia tidak peduli. Gadis itu sangat mencurigakan. Myungsoo harus menangkapnya.

 

Di luar gedung, Myungsoo sempat kehilangan jejak. Terlalu banyak orang yang berlalu lalang. Tapi mata Myungsoo menyipit saat melihat sosok berpakaian serba hitam turun ke basement. Myungsoo langsung berlari cepat mengejar orang itu.

 

Di basement, Myungsoo berhenti berlari dan menatap puluhan mobil yang terparkir di depannya. Dimana gadis itu ? Dengan langkah perlahan Myungsoo mendekati salah satu mobil lalu berdecak pelan saat tidak menemukan siapapun disana. Namja itupun berlari menjauh.

 

Dia berputar-putar di antara mobil-mobil itu. Mata setajam elangnya menyipit, memperhatikan setiap sudut basement. Myungsoo yakin kalau tadi gadis itu berlari kesini. Tapi kenapa Myungsoo tidak dapat menemukan satu orang pun disini ?

 

Setelah beberapa kali berputar tanpa hasil, Myungsoo menyerah. Dengan kesal Ia keluar dari basement. Namja itu kembali memasuki gedung Yundagu dan menemukan Chunji masih berdiri bingung di depan pintu masuk.

 

“Ada apa ? Apa yang baru saja kau lakukan ?” Tanya Chunji saat melihat Myungsoo datang dengan wajah datar.

 

Tanpa ada niat menjawab pertanyaan Chunji, Myungsoo berbalik menatap security. “Dimana ruang kontrol CCTV ?”

 

***

 

Jiyeon dengan tergesa-gesa masuk kedalam mobil lalu mengunci pintu. Suzy yang sedang menikmati sarapannya menatap heran Jiyeon yang terlihat panik.

 

“Ada apa ?” Tanya Suzy sambil mengerutkan keningnya.

 

“Kim Myungsoo …” Jawab Jiyeon sedikit terengah.

 

“Mwo ?” Belum sempat Jiyeon menjawab, dia melihat Myungsoo berlari ke dalam basement dan berhenti di dekat mobilnya. Mata Jiyeon terbelalak lebar.

 

“Menunduk !” Bisik Jiyeon tertahan. Jiyeon memelototi Suzy yang dengan bingung menuruti perkataan Jiyeon. Matanya teralih kedepan, mengintip dari balik dashboard mobil.

 

“Sebenarnya ada apa ?” Suzy berbisik. Gadis itu ikut mengintip dari balik dashboard dengan penasaran.

 

“Sshhtttt …” Jiyeon mendorong kepala Suzy agar kembali menunduk dan menahannya dalam posisi seperti itu. Tepat pada saat itu, Myungsoo menoleh ke arah mobil mereka lalu berjalan mendekat. Jantung Jiyeon berdegup kencang. Myungsoo semakin dekat dengan mobil mereka.

 

Jiyeon memelototi Suzy yang terus bergerak-gerak. Suzy melirik tangan

Jiyeon lalu balik memelototinya dengan tatapan singkirkan-tanganmu-dari-kepalaku-atau kubunuh-kau. Jiyeon tersenyum polos, lalu menarik tangannya. Gadis itu kembali mengintip keluar. Dan akhirnya Ia bisa bernapas lega ketika melihat Myungsoo mulai menjauh.

 

“Sebenarnya ada apa denganmu ?” Akhirnya Suzy dapat bersuara. Ia menatap Jiyeon dengan kesal. Tanpa mengeluarkan suara, Jiyeon mengarahkan telunjuknya ke belokan, tempat Myungsoo berdiri sambil mengedarkan pandangannya ke penjuru basement.

 

“Omo.” Suzy berseru kaget. “Apa yang terjadi ? Kenapa dia bisa mengejarmu ?”

 

“Pakai seatbelt-mu. Kita harus pergi sebelum dia melihat kita.” Jiyeon menyalakan mobilnya dan tanpa membuang waktu keluar dari basement.

 

“Hei, kau belum menjawab pertanyaanku. Apa yang terjadi ?” Tanya Suzy saat mobil Porsche Jiyeon sudah meluncur di jalan raya.

 

“Tadi saat aku ingin keluar, aku bertabrakan dengannya. Aku terjatuh dan dia menolongku untuk bangun.” Jelas Jiyeon singkat.

 

“Lalu ?”

 

“Dia memerhatikanku. Mungkin dia curiga dengan dandananku. Jadi aku cepat-cepat pergi. Tapi dia malah mengejarku.”

 

Suzy tercenung. “Apa dia … mengenalimu ?”

 

Jiyeon terdiam. Mungkinkah Myungsoo mengenalinya ? Akhirnya Jiyeon hanya mampu menggeleng. “Entahlah.” Ucapnya singkat.

 

***

 

“Stop. Tolong pause disitu.” Kata Myungsoo sambil menunjuk layar monitor. Petugas di sampingnya dengan cekatan mengklik mouse ditangannya.

 

Myungsoo menatap monitor komputer yang menampilkan rekaman CCTV yang berada di kantin Yungdagu. Rekaman itu menampilkan suasana kantin yang masih sepi. Hanya ada beberapa orang disana. Termasuk orang yang dicurigai Myungsoo. Dia terlihat mencolok dengan penampilannya yang ‘berbeda’.

 

Myungsoo melirik ke sudut monitor. Deretan angka 08:02:17 tampil disana. Pukul 8 lebih 2 menit. Berarti gadis itu datang sebelum Myungsoo dan Chunji tiba.

 

“Jalankan lagi.”

 

Myungsoo kembali memperhatikan gadis itu dan yang dia lakukan sejak duduk di bangkunya hanyalah mengutak-atik laptop. Namun masalahnya, wajah gadis itu tidak terlihat sama sekali.

 

Myungsoo berdecak kesal. Dia hampir saja mengumpat saat tiba-tiba gadis itu melepas kacamata dan maskernya. Ia mengelap wajahnya dengan saputangan lalu kembali memakai kedua benda itu.

 

“Tolong sedikit dimundurkan.” Pinta Myungsoo yang dibalas anggukan pegawai di sampingnya. Myungsoo mengamati wajah gadis itu. Sebenarnya wajahnya tidak terlihat dengan jelas, apalagi topi yang Ia pakai masih menutupi sebagian wajahnya. Namun entah mengapa, Myungsoo merasa Ia mengenali wajah itu.

 

Mata Myungsoo terpejam, mencoba menggali ingatannya. Dan beberapa saat kemudian …

 

“Tidak mungkin.” Ucapnya sambil menggeleng tak percaya.

 

“Wae ? Apa dia terlihat familiar ?” Tanya Chunji sambil ikut memperhatikan layar monitor. Myungsoo terus menggelengkan kepalanya. Membuat Chunji menatap namja tampan itu dengan bingung.

 

“Apa kalian memasang CCTV di basement ?” Myungsoo malah beralih menatap pegawai di sebelahnya. Pertanyaan Myungsoo hanya dibalas gelengan pelan. Sambil menghela napas kecewa, Myungsoo melanjutkan. “Kalau begitu, tolong copy- kan rekaman CCTV yang ada di ruang operasional, kantin dan pintu depan sejak kemarin pagi sampai sekarang. Aku membutuhkannya untuk penyelidikan.”

 

Algeseumnida.

 

***

 

“Aku menemukan sesuatu !” Seruan Byunghun langsung terdengar tepat ketika kedua polisi itu masuk ke kantor DPCC.

 

Myungsoo mengangkat alis. “Apa ?”

 

“Kim Na Mi, orang yang dikirimi 1 triliun won oleh perusahaan ChaeWon, dia adalah anak angkat Kim Min Chul yang sekarang berada di Jerman.” Jelas Byunghun sambil tersenyum bangga. Dia menunjukkan sebuah foto di tangannya. Foto Kim Min Chul dan seorang yeoja. Pasti dia Kim Na Mi.

 

“Bagaimana kau menemukannya ?” Tanya Chunji penasaran.

 

Byunghun mengangkat bahunya. Sedikit menyombong. “Aku mencari nama Kim Na Mi di database kepolisian. Ada beberapa yang kutemukan, tapi mereka hanya orang biasa. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan Kim Min Chul. Lalu aku mencari nama Kim Min Chul di Internet. Dan aku menemukan akun SNS milik beliau. Disana ada sebuah akun bernama ‘Jennifer Kim’ yang berbicara tentang liburan dan dia memanggil Kim Min Chul dengan sebutan ‘Appa’.

 

“Aku penasaran. Setahuku Kim Min Chul hanya memiliki 1 anak, dan anak serta istrinya itu meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Jadi aku mencari tentang Jennifer Kim. Aku menemukan fakta bahwa Jennifer adalah keturunan campuran Jerman-Korea yang kedua orangtuanya meninggal dalam kecelakaan mobil di Korea. Dia kemudian diadopsi oleh warga negara Korea dan dirawat disini. Ketika Ia beranjak dewasa, dia ingin kembali ke Jerman dan hidup mandiri disana. Yah, kalian sudah tau kelanjutannya.”

 

“Jadi, Jennifer Kim adalah anak yang diadopsi oleh Kim Min Chul dan memiliki nama Korea Kim Na Mi ?”simpul Myungsoo.

 

“Tepat sekali.”

 

“Menarik.” Myungsoo mengangguk-angguk sambil mengusap dagunya.

 

Daehyun masuk ke dalam kantor sambil membawa sebuah amplop cokelat di tangannya. “Letnan Kim, ini data dari serangan di Yundagu satu jam yang lalu.” Daehyun menyerahkan amplop itu kepada Myungsoo. “IP dari pengirim worm itu menunjukan lokasi sebuah gedung kosong di Tokyo, Jepang. Gikwang masih menyelidiki IP itu. Sementara virus Pegs … virus itu dikirim dari IP Yundagu sendiri.”

 

Dikirim dari IP Yundagu ? Chunji terlihat sedikit terkejut saat mendengarnya. Tapi Myungsoo hanya memasang wajah datar. Ia sudah menduganya.

 

“Aku harus pergi sekarang.” Ucap Myungsoo sambil menyelipkan data yang baru saja Daehyun berikan ke balik jas hitamnya. “Daehyun, tolong pelajari worm dan virus dari kasus Yundagu. Aku rasa mereka bukan worm ataupun virus biasa. Byunghun, cari nomor Kim Na Mi yang bisa dihubungi. Dia memang orang yang dicurigai ikut menampung hasil penyelewengan dana oleh Kim Min Chul, tapi setidaknya dia harus mengetahui bahwa ayah angkatnya telah meninggal. Dan Chunji, berikanlah copy rekaman CCTV yang berusan kita dapat kepada Goo Hara. Dan bantu dia menganalisis rekaman itu. Hubungi aku jika ada sesuatu yang penting.”

 

“Mau kemana kau ?” Chunji menahan lengan Myungsoo saat namja itu hendak berjalan keluar.

 

“Memastikan sesuatu.”

 

***

 

Keesokan harinya.

 

Myungsoo baru saja sampai di kantor kepolisian dan langsung menyadari suasana aneh yang melingkupi kantor DPCC.

 

Myungsoo menempelkan ID card-nya pada alat pemindai di samping pintu lalu pintu kaca itu otomatis terbuka. Namja itu masuk dan mendapati kantor dalam keadaan sepi. Kosong. Tak ada seorangpun disana. Dia sontak mengerutkan kening dan melirik jam tangannya. Pukul 08.00 dan tak ada satu orang pun yang sudah datang ?

 

“Oh, Letnan Kim.” Suara seorang namja dari balik punggungnya membuat Myungsoo tersentak kaget. Ia berbalik dan mendapati Doojoon berdiri di belakangnya. Lebih tepatnya di depan pintu.

 

Baru saja Myungsoo ingin melontarkan pertanyaan tentang keberadaan anggota DPCC lainnya, namun Doojoon telah mendahului Myungsoo berbicara. “HaeKang diserang.”

 

“Apa ?!” Myungsoo langsung membelalak kaget. Apa yang baru saja dia katakan ? HaeKang ? Diserang ? Perusahaan pemasok listrik negara diserang ? Apa-apaan ini ?!

 

“Kita mendapat telepon 10 menit yang lalu. Mereka bilang tiba-tiba beberapa komputer di ruang server tidak bisa berfungsi. Dan ternyata salah satu komputer mendeteksi bahwa ada serangan terhadap komputer induk mereka.” Jelas Doojoon sesingkat mungkin. Dengan sedikit panik Ia menambahkan. “Chunji, Daehyun, dan Byunghun segera pergi setelah mendapat telpon itu. Sebaiknya Anda bergegas ke sana, Letnan.”

 

Dan tanpa membuang waktu, Myungsoo sudah berlari keluar dari sana.

 

***

 

“Letnan !” Seru Daehyun segera setelah melihat Myungsoo menerobos masuk ke ruang server HaeKang. Myungsoo menepuk bahunya, menyuruh namja itu melanjutkan aktivitasnya. Daehyun pun kembali menghadap komputer, membantu Chunji yang masih fokus menahan serangan-serangan yang diluncurkan oleh sang peretas, yang bahkan tidak mereka ketahui siapa.

 

Myungsoo memandang layar monitor besar di tengah ruangan dan matanya menangkap 3 titik hijau yang bergerak lurus, perlahan, namun teratur. Lalu namja tampan itu mengalihkan pandangannya pada Chunji yang masih sibuk memainkan jari-jarinya di atas keyboard komputer. Masih ada tiga worm. Dan ketiganya baru berhasil menembus sebuah firewall.

 

“Kalian sudah lama sampai ?” Tanya Myungsoo pada Byunghun yang baru saja menghampirinya setelah selesai mewawancarai beberapa karyawan HaeKang.

 

“5 menit yang lalu.” Jawab Byunghun singkat. Matanya tidak terlepas dari layar iPad yang berada di genggamannya.

 

Wae ? Kau menemukan sesuatu ?” Myungsoo beranjak mendekati Byunghun dan ikut mengintip iPad yang dia pegang.

 

Byunghun tiba-tiba mengangkat wajahnya dan menatap Myungsoo dengan pandangan yang sulit diartikan. “Ada yang aneh.”

 

Mwo ? Mwongga isanghae ?”

 

“Dua perusahaan besar Korea Selatan diserang dua hari berturut-turut di waktu yang sama.” Ucap Byunghun sambil berjalan ke tengah ruangan, menuju sebuah meja kecil disana.

 

Myungsoo mengangkat alis lalu melirik jam tangannya. Jarum panjang diangka 3 sementara jarum pendek diangka 8. Jika server HaeKang mulai diserang 20 menit yang lalu, maka …

 

“Yundagu dan HaeKang sama-sama diserang pada pukul 07.55.” Gumam Myungsoo.

 

Byunghun mengangguk. Ia meletakkan iPad yang Ia pegang ke atas meja. “Dan serangan-serangan itu berasal dari lokasi yang sama.” Lanjutnya sambil menunjuk layar. Myungsoo menatap peta Jepang yang Byunghun tunjuk. Matanya tertuju pada sebuah titik merah mencolok yang berkedip-kedip, titik itu menunjukkan letak sebuah kota yang menjadi bagian dari negara tetangga mereka. Tokyo, Jepang.

 

“Jadi menurutmu, orang yang menyerang Yundagu dan HaeKang adalah orang yang sama ?” Byunghun mengangguk tegas.

 

“Listrik di beberapa bagian kota Seoul mulai mati !” Teriakan salah seorang karyawan itu membuat suasana semakin tegang. Myungsoo menghampiri komputer karyawan itu yang kebetulan masih menyala dan mendapati beberapa garis warna-warni di layar tersebut mati. Dan itu artinya jaringan listrik di beberapa distrik di Seoul sudah terputus.

 

Myungsoo panik. Di kepalanya berputar bayangan-bayangan yang membuatnya semakin tegang. Jika jaringan listrik terputus, berarti akan ada banyak lampu lalu lintas yang tidak berfungsi dan mengakibatkan kemacetan parah. Dan bagaimana dengan kereta bawah tanah ? Bukankah kereta bawah tanah menggunakan listrik ? Jika listrik mati, kereta-kereta tersebut otomatis akan berhenti dan orang-orang didalamnya akan terkurung. Rumah sakit ? Memang setiap rumah sakit pasti memiliki sebuah generator listrik cadangan, tapi berapa lama generator itu akan bertahan ? Dan masih banyak tempat yang sangat berbahaya jika listrik tiba-tiba mati. Nyawa ratusan orang berada di tangan mereka.

 

Tiba-tiba handphone Myungsoo berdering. Doojoon. Myungsoo mengetuk layar ponselnya dan dia langsung mendengar suara anak buahnya itu.

 

“Letnan, bagaimana keadaan disana ?”

 

“Kami masih berusaha menahan serangan mereka.” Jawab Myungsoo sambil melirik layar monitor besar di tengah ruangan. Tak ada tanda-tanda ketiga worm itu akan menghilang. “Bagaimana keadaan di kepolisian ?”

 

“Keadaan sudah mulai tak terkendali, letnan. Kepolisian mendapat banyak telepon dari warga sekitar Dongdaemun, Mapo, dan Nowon. Ada juga beberapa laporan kecelakaan lalu lintas yang terjadi di ketiga daerah itu. Penyebabnya adalah lampu lalu lintas yang tiba-tiba mati dan membuat para pengendara bingung.”

 

“Seberapa parah kecelakaannya ? Apakah ada korban jiwa ?” Tanya Myungsoo khawatir.

 

“Kecelakaan ringan, letnan, tak ada korban luka ataupun korban jiwa.” Doojoon terdiam sejenak. “Dan ada beberapa kereta bawah tanah yang mati dan penumpang didalamnya terperangkap. Saat ini penumpang-penumpang itu sedang dievakuasi, namun ada laporan bahwa..” Lagi-lagi Doojoon terdiam, membuat tubuh Myungsoo menegang. “Karena penumpang panik dan berusaha menyelamatkan diri, ada seorang anak kecil yang tergencet orang-orang yang berdesakan dan menyebabkan anak itu tak sadarkan diri karena kehabisan napas.”

 

Tenggorokan Myungsoo tercekat. Nyawa seseorang dalam bahaya, dan bisa dibilang, itu adalah kesalahannya. “Keadaannya …”

 

“Kritis.” Lirih Doojoon. Myungsoo mengepalkan telapak tangannya yang bebas. Itu hanya satu orang yang mereka ketahui, Myungsoo yakin masih banyak nyawa yang berada dalam bahaya karena kelalaiannya. Tanpa mengatakan apapun, Myungsoo langsung memutuskan sambungan telepon. Dia harus cepat bertindak !

 

Myungsoo menoleh pada Chunji yang masih sibuk di balik komputernya. “Lee Chunji ! Kau tidak bisa menghilangkan worm-worm itu ?” Tepat setelah Myungsoo mengucapkan itu, sebuah titik hijau di monitor besar menghilang. Orang-orang yang ada di sana sontak menarik napas. Sedikit merasa lega.

 

“Myungsoo, worm-worm ini sulit sekali dimusnahkan. Aku sudah memakai berbagai cara, tapi worm itu tetap tidak mau hilang. Aku rasa ini worm terkuat yang pernah aku temukan.” Ucap Chunji sambil menatap Myungsoo dalam. Myungsoo membalas tatapan Chunji. Dia tahu, Chunji tidak mungkin melebih-lebihkan. Dan itu artinya, Chunji membutuhkan bantuan.

 

“Daehyun, berikan padaku.” Akhirnya Myungsoo memilih untuk mengambil alih pekerjaan Daehyun. Myungsoo menoleh pada Chunji yang juga sedang menatapnya. Lalu mereka berdua sama-sama mengangguk.

 

Duo genius komputer DPCC beraksi !

 

Dengan beban akan ratusan nyawa yang saat ini berada di tangan mereka, kedua polisi itu mulai mengerahkan seluruh kemampuan mereka untuk menyelamatkan warga negara mereka.

 

Tidak ada satupun pegawai maupun Daehyun sendiri -Daehyun merupakan salah satu ahli komputer terbaik di kepolisian Korea- yang tahu apa yang tengah dua orang itu lakukan. Mereka hanya melihat 20 jari menari-nari dengan lincah di atas keyboard, sementara sang empunya jari fokus menatap layar didepan mereka sambil sesekali memutar badan, memantau kondisi server dari beberapa komputer yang masih menyala.

 

“Chunji,” panggil Myungsoo disela kesibukannya mengetik berbagai bahasa pemrograman di komputer depannya.

 

“5713GHL09J.” Sahut Chunji sebelum Myungsoo melanjutkan perkataannya. Myungsoo cepat-cepat mengetikkan kode itu.

 

Sedetik setelahnya, semua orang yang berada di ruang operasional tercengang. Bagaimana tidak ? Hanya 2 menit setelah jari-jemari kedua genius komputer itu melayang-layang di atas keyboard, sebuah worm sudah musnah. Menyisakan sebuah titik hijau di tengah monitor. Artinya hanya tersisa satu worm lagi yang harus mereka lawan.

 

“Kanapa tidak dari tadi saja kau ambil alih komputer itu ?” Terdengar ucapan kesal Byunghun di belakang Myungsoo. Sementara namja itu hanya tersenyum kecil.

 

“Masih satu worm lagi.” Gumam Myungsoo. Dia kembali mengarahkan kesepuluh jemarinya ke atas keyboard, hendak melanjutkan pekerjaannya, saat secara mengejutkan titik hijau di monitor menghilang dengan tiba-tiba, layar berubah menjadi hitam, lalu kembali normal. Menampilkan gambar garis-garis berkelok-kelok dengan berbagai macam warna, tampilan normal layar komputer HaeKyung. Semua terjadi begitu saja, hanya dalam sepersekian detik, worm itu menghilang. Myungsoo terbelalak. Begitu pula Chunji. Bagaimana bisa ?

 

“Wormnya sudah hilang !” Teriakan salah satu pegawai menyadarkan mereka semua. Tanpa perlu diaba-aba, mereka semua bersorak dan berangkulan. Sebagian bertepuk tangan sambil meneriakkan ucapan terima kasih pada Myungsoo dan Chunji.

 

Daehyun dan Byunghun menghampiri lalu menepuk pundak mereka berdua sambil tersenyum. “Kalian berhasil menyelamatkan nyawa banyak orang.” Kata Byunghun.

 

Tapi Myungsoo dan Chunji masih dalam posisi mereka tadi. Duduk menghadap komputer dengan pandangan terkejut. Mereka berpandangan, satu pertanyaan yang ada di kepala mereka. Bagaimana bisa worm itu menghilang dengan sendirinya ?

 

Daehyun mengecek komputer-komputer itu lalu melapor. “Sepertinya worm-worm itu sudah hilang seluruhnya.”

 

Myungsoo tiba-tiba kembali memberlalakkan matanya. Sepertinya ia teringat sesuatu. Dia ! Pasti dia ! Dia benar-benar datang.

 

Dan sekali lagi, dugaan Myungsoo benar. Beberapa detik setelahnya, sebuah lambang yang tak lagi asing di mata mereka semua muncul. Langit gelap bertabur bintang yang berkelap-kelip layaknya intan. Ditengah langit tersebut ada sesosok makhluk yang menyerupai kuda, namun memiliki sepasang sayap lebar. Dan sebuah tulisan di bawah gambar kuda bersayap itu. Tulisan yang membuat mereka semua terbelalak lebar.

 

Pegasus

 

***

 

Jiyeon mulai merapikan peralatan yang dibawanya. Setelah memasukan laptop kesayangannya ke dalam tas, gadis cantik itu mulai menarik napas panjang. Udara segar langsung memenuhi paru-parunya. Jiyeon selalu merasa tenang di tempat seperti ini. Atap gedung tinggi dimana angin lembut selalu berhembus untuk memanjakan indra-indranya.

 

Mata Jiyeon menerawang jauh ke depan. Melihat birunya langit yang dihiasi ratusan gedung tinggi. Sekali lagi Jiyeon menrik napas panjang. Ya, di tempat kesukaannya inilah gadis itu selalu mendapatkan ketenangan yang Ia butuhkan. Untuk sesaat, Jiyeon melupakan keadaan disekitarnya. Dia hanya menutup matanya rapat-rapat sambil sedikit merantangkan tangannya.

 

Saat masih asik menikmati hembusan angin yang membelai wajahnya, tiba-tiba ponsel di saku Jiyeon berbunyi, memecahkan kesunyian yang tengah dinikmatinya. Gadis itu melirik sekilas layar ponselnya. Suzy.

 

“Sudah ?” Terdengar suara pelan Suzy di seberang sana.

 

“Ya, aku akan segera turun. Tunggulah sebentar.” Ujar Jiyeon sambil mengambil ranselnya.

 

“Jangan lama-lama ! Mulai banyak polisi yang berdatangan.”

 

“Arraseo, aku turun sekarang.” Jiyeon memutuskan hubungan telepon dan berbalik. Ia hendak melangkahkan kaki jenjangnya saat mata gadis itu menangkap sesosok tubuh yang sedang bersandar di pintu atap. Dan dia semakin terkejut saat tatapanya berserobok dengan tatapan orang itu. Seketika tubuhnya membuku.

 

“Hai, Pegasus.”

 

 

To Be Continued

 

Sorry endingnya ga jelas, alurnya kecepetan, dan ceritanya ngebingungin ._.v But please leave your comment.


 

56 thoughts on “The Chaser (Part 5)

  1. Apa Myung dan Jiyeon dulu saling kenal? Yang menyadari semuanya Myung dulu soalnya dan dia juga kaya terbangunkan dari mimpi panjangnya setelah bertabrakan dengan Jiyeon
    Terus apa niatan Jiyeon dan Suzy melakukan semua ini? Pasti ada sesuat yang ingin dicapainya, apa motif Jiyeon dan Suzy sebenarnya? Aku rasa bukan cuma mau bantu kepolisian aja tapi pasti ada yang lebih personal tapi gak tau juga sih
    Aku gak bosen kok saeng bacanya malahan kenapa tiba tiba udah tbc aja -_- padahal masih asik asiknya baca hahaha ditungguin bangetlah pokoknya kelanjutannya saeng kalo bisa kelanjutannya jangan lama-lama ya saeng hehe 😛
    Thank ya saeng buat update.annya saeng :*

    • Wah, motif mereka apa ? Aku juga gak tau tuh eon XD tunggu di chap selanjutnya aja ya eon.

      Ah, eonni bisa aja ^^ sip. Aku usahain secepetnya, tapi gak janji. XD
      Aku yang makasih eon, udah mau baca + komen FF gaje ini.

  2. seru..seru itu jiyeon genius bgt sampai bisa buat polisi kalang kabut..myungsoo kah yg bersandar dan nyebut pegasus sampai2 jiyeon terkejut next part selanjurnya

  3. aiiiiii~~ Makin Seruuu,, Sebenernya siapa yg Nyerang ke-2 perusahaan itu?? dan apa Motifnya??
    Sampe ikut2 tegang kalo bagian Myung nyelametin Perusahaan2 itu ><
    dan pegasus selalu datang menolong 😀
    Hahaha Jiyeon ketangkep basah sama siapakah?? Myung ?? penasarannn..
    ditunggu lanjutannya^^

  4. siapa orang itu .. myungsoo kah ?? saoloh gimana nieh iyi ketauan myung .. terus gimana jdi ny .. sebenar ny jiyi sama myung saling kenal yav?? aduh penasaran ?? lanjut thor !!!

  5. myung kenal jiyi kah? kok dia kyk lgsg tersadar gtu pas abis tabrakan ma jiyi. lagi2 jiyi yg nyelametin mreka dr virus berbahaya. ap jiyi ma suzy punya tujuan tertentu slama ini? weeeh jiyi katauan tuh. yg manggil dia pegasus myung kah?? aaaak pnasaran dtunggu lanjutannya~

  6. ceritanya gak bosenin,malah keren yg bc jg ikutan tegang
    malah ni ff sayang banget kl gak diterusin terutama ubdatenya lamaaaaa bangit saeng.ini kan kita nanti2.eh pas baca tbc aja,saking keenakan alurnya mengalir bgtu aja..

  7. Ini bagus tauu!!!! Huaa apa itu myung? Apa myung sebelumnya kenal jiyeon? Serius ga sabar nanti kelanjutannya!! Jarang jarang ff begini nih kkkk ditunggu bgt ya kelanjutannyaa gomawo 😀

  8. aiii.. myungsoo kok bsa tau yaa??? aaaa…gmna tuh klanjutannya nnti??? penasarann..makin seru ajanih.. next part dtggu bgtttt

  9. Astaga akhr xa publish jg,,,
    huaaa mkin mnegangkn sbnr xa ap motif jiyi dn suzy?trkesan aneh jg,,,ahhh myung akhr xa mngnli jiyi…bruan d’next !!

  10. Author lama bnget post nya..hikss
    Dan part ini kok pendek..T^T
    Apakah myungsoo dan Jiyeon awalnya itu sudah saling mengenal??
    Dan omo! Bagaimna ini…jiyeon identitasnya ketauan sama Myungsoo
    Penasaran dngn selanjutnya
    Next part juseyo^^

  11. Wah seruu ceritanya itu siapa yg udah tau kalo jiyeon pegasus?myungsoo?mereka udah saling kenal ya dari dulu?
    Ditunggu lanjutannya

  12. aaaah masih misterius thor, penasaran banget.
    masih banyak yang belum terungkap.
    si jiyi ama myung saling kenal?
    banyakin moment mereka ya thor.
    di tunggu kelanjutannya^^

  13. Siapa tu yang panggil jiyeon??
    myungsoo kah??
    Btw sebenernya apa sich motif jiyeon ngehack pemerintah??
    wah semakin menarik aja..
    Next part thor..

  14. Apa jiyeon ketahuan???????
    Makin seru aja tpi knpa hrs ad tbc .. (˘_˘)ck! (˘_˘)ck! (˘_˘)ck
    Sebenarnya motif jiyeon sbgai pengasus itu apa?? Apa bnr cma membantu phk kepolisian??.
    N dalang di balik semuanya siapa si.. knpa blm ada titik terangnya……
    Next…

  15. apa jiyi ketahuan thor ?
    apa orang itu myungsoo ?
    apa ada adegan romantics nya thor ?
    cptan dipublish ya next chapternya thor….
    udah gak sabar…

  16. Ceritanya nggak buat bosen koq, bagus malah. Jadi makin penasaran. Berarti jiyeon n myungsoo sdh saling kenal? Penasaran gmn pertemuan mereka. Msh jd misteri jg knp jiyeon n suzy mau membantu myungsoo n kawan2?
    Pokoknya ditunggu yah lanjutannya 🙂 Tetap semangat yah!

  17. lamambanget kamu baliknya, hehehehehe
    masih sangat penasaran Suji-jiyeon punya rencana apa sih? yang matiin worm itu JIyeon kan? dia nolong kan?
    jadi Myungsoo udah kenal jiyeon sebelumnya??
    ahh makin penasaran, ditunggu next partnya.

  18. jiyeon ketauhan sma myungsoo…apa jiyeon bkal ditangkap.. enggk kan..??
    aku disini ngrasain jiyeon itu kayak karakternya park giyoung di ghost.. pinter banget msalah” nge hack gtu dan menghentikan serangan”.. dan sma” enggk percaya dengan yg nmanya polisi… bner gk??
    next eonni.. fighting.. jngan lma” nee..#maksa 😀

    • Aku sedikit banyak emang terinspirasi dari drama ghost, jadi emang karakter mereka agak2 mirip (menurutku=D). Tapi Jiyeon bukannya gak percaya sama polisi, alasannya bakal ada di chap2 berikutnya. Ditunggu aja ya 😉

  19. huaa apa jiyeon ketahuan thor? wah apakah yg nyapa jiyeon itu myung? apakah myung udah tau kalau pegasus itu sebenernya jiyeon thor? bner2 penasaran sma nih cerita thor, jdi ditunggu bnget next partnya ^^

  20. omona bahasanya saeng suka suka ampe tegang gitu bacanya wkwkwk
    apa myung kenal ama jiyi ato mereka emng ad hub
    ahh kenapa tbc disaat myungyeon momenya muncul saeng

    ditunggu aja kelanjutannya

Leave a comment